Film 'Tanda Tanya ?' Hanung Bramantyo| Video Trailer

Info PR: 3 I: 5,050,000 L: 0 L: 0 C: n/a Density


MUI: Film 'Tanda Tanya' Hanung Sebarkan Faham Haram dan Sesat

JAKARTA (voa-islam.com) – Bukan hanya warga Nahdiyin saja yang mengecam film "?" (tanda tanya) garapan Hanung Bramantyo. Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga menilai film ini menyebarkan faham Pluralisme Agama yang telah difatwa haram.

Penyebaran faham Pluralisme ini telah dicermati oleh KH Cholil Ridwan, Ketua MUI Pusat Bidang Budaya, usai menyaksikan film itu Rabu malam (6/4/2011) di Jakarta. "Film ini jelas menyebarkan faham Pluralisme Agama yang telah difatwakan sebagai faham yang salah dan haram bagi umat Islam untuk memeluknya," ujar Cholil dalam penjelasan tertulisnya kepada voa-islam.com, Kamis (7/4/2011).

Indikasi faham pluralisme ini, jelas Cholil, terlihat dalam narasi di bagian awal, "Semua jalan setapak itu berbeda-beda, namun menuju ke arah yang sama: mencari satu hal yang sama dengan satu tujuan yang sama, yaitu Tuhan."

Dengan pandangan seperti itu, ujar Cholil, pihak pembuat film jelas memposisikan dirinya sebagai seorang non Muslim penganut faham netral agama, karena semua agama dipandang sama-sama merupakan jalan yang sah menuju Tuhan yang sama. Konsep netral agama tak mengenal konsep Tauhid dan Syirik, atau Mukmin dan kafir, sehingga bertolak belakang dengan ajaran Islam.

"Cara pandang seperti ini menunjukkan bahwa pembuat film ini berdiri pada perspektif bukan sebagai seorang Muslim, tetapi sebagai seorang yang netral agama, yang memandang semua agama adalah menyembah Tuhan yang sama," tegas pengasuh Pesantren Husnayaian Jakarta itu.

Selain itu, papar Cholil, cara pandang pembuat film ini juga bertentangan dengan cara pandang Nabi Muhammad SAW. "Saat Rasulullah diutus sudah ada orang-orang Yahudi, Nasrani, Majusi, dan kaum musyrik Arab. Tapi Nabi Rasulullah menyeru mereka semua agar kembali kepada satu prinsip yang sama (Kalimatin Sawa'), yaitu prinsip Tauhid hanya menyembah Allah semata," tegasnya sembari mengutip Al-Qur'an surat Ali Imran 64, Maryam 88-91, Al-Ma'idah 73, dan Ash-Shaff:6).

Karenanya, Cholil yang juga Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia ini mempertanyakan keagamaan para pembuat film "?" yang tidak mau memakai agama sebagai dasar pijakan. "Sangat aneh jika seorang mengaku beragama Islam, tetapi melihat agama-agama lain selain Islam, bukan dari kacamata Al-Qur'an, tetapi dari kacamata netral agama," kritiknya.

Dalam pandangan akidah, lanjut Cholil, film ini sama sekali tidak bisa dibenarkan.

"Film ini mencampuradukkan dan mengacaukan konsep toleransi dan kerukunan dengan konsep "Pluralisme" dalam hal teologis," kecamnya. "Toleransi tetap bisa terjalin tanpa harus mengorbankan keyakinan keagamaan masing-masing, karena kerukunan umat beragama dapat terwujud bila masing-masing pemeluk agama tetap dengan klaim kebenarannya masing-masing " imbuhnya.

Setelah menelaah secara kritis mulai dari judul hingga bagian penutup (ending), Kholil Ridwan menyimpulkan bahwa pembuat film "?" ini belum memahami Islam. Karenanya, ia mengimbau agar para pembuat film, terutama sutradaranya, mengkaji Islam secara mendalam agar film-film hasil karyanya tidak sesat dan menyesatkan orang. Sangat tidak beradab, jika seseorang yang mengaku "tidak tahu" atau "belum tahu", tetapi sudah berlagak sok tahu.

"Saya menyarankan agar Saudara Hanung sebaiknya mengaji yang baik, dan dengan sukarela menyatakan bahwa filmnya memang keliru dan mengelirukan," imbau Cholil. "Lebih baik lagi, film ini ditarik dari peredaran," pungkasnya. [taz]

Sumber : http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2011/04/07/14030/mui-film-tanda-tanya-hanung-sebarkan-faham-haram-dan-sesat/

BACA JUGA
:

Catatan Kritis Adian Husaini: Film '?', Apa Maunya?

45 Responses to "Film 'Tanda Tanya ?' Hanung Bramantyo| Video Trailer"

  1. Hanung perlu dipertanyakan keislamannya. apa dia bela islam atau bahkan memojokkannya. Buat Hanung jangan macam-macam.

    ReplyDelete
  2. Hanung Bramantyo memang seorang filmaker yang jujur melihat ISU SOSIAL yang terjadi di Indonesia. Jangan memandang ini sebagai film RELIGI dengan memperdebatkan mana yang benar dan mana yang salah, tetapi sebaiknya merenungi bersama bahwa di Indonesia memang heterogenitas agama tak bisa dihindari.Jadikan perbedaan itu Indah.

    ReplyDelete
  3. hinata : kereennn :D two thumbs up .... like this film...

    ReplyDelete
  4. memang judulnya unik atau bingung........
    sebaiknya perlu hati-hati dengan keadaan yang telah terjadi harus akurat dari mana sumbernya. kalo memang heterogenitas mengapa hanung tidak melihat sebab heterogenitas itu terjadi. jangan ditonjolkan kekurangan umat islam yang belum tentu itu terjadi dengan benar. semua orang pasti TANDA TANYA sama kamu hanung............

    ReplyDelete
  5. ORANG INDONESIA SUKA YANG KONTROVERSI...!!
    MAKANYA HANUNG SENENG BANGET BUAT FILM YANG KONTROVERSI...BIAR LAKU!!!!

    ReplyDelete
  6. film yang sangat bagus dan dpt m'inspirasi setiap generasi dan film yang berbeda dari yang lain nya
    spirit HANUNG
    ciptakan karya-karya yg baru.^pretty^

    ReplyDelete
  7. Salut buat Hanung yg menyuguhkan realitas sosial tentang Pluralisme.Keyakinan dan kebenaran yg kita yakini adalah urusan kita dg Allah sekaligus HIDAYAH ALLAH.Jangan sekali-kali memaksakan kebenaran yg kita yakini kepada orang lain.Setiap hati manusia mendapat petunjuk/hidayah masing-masing dari Tuhan.Ini sudah urusan Tuhan.Yg penting dengan kebenaran yg kita yakinan,kita akan semakin dekat dg ALLAH dan menjadi kalifah Allah di bumi dg banyak memberi kasih sayang,bantuan dan materi kepada seluruh umat manusia.

    ReplyDelete
  8. Entah Hanung ini seorang yang muslim dengan pandangan liberal ato hanya sekedar kurang berpikir aja????

    ReplyDelete
  9. film garapan Hanung selalu menuai kecaman dan kontroversi..??

    ReplyDelete
  10. gila ya... menurut gw ni film sedikit banyak memihak islam juga kok.. yg pindah agama kristen itu cuma jadi penyeimbang aja dan akhirnya si cinese malah pindah islam juga, dan karakter reza rahardian yg nyebelin dan agak radikal juga terselamatkan karena dia ngelindungin gereja dari bom.. menurut saya, ini juga bisa mengubah paradigma orang tentang isu islam yg radikal dan sekaligus mengkritik isu tersebut.. film ini emang agak berat di islam juga kok.. mungkin si hanung sadar, di negara yg mayoritas islam gini ga mgkin bikin film yg bener2 netral.. kyak gini masi aja pada ngecam.. ini juga bentuk kemajuan perfilman indonesia.. daripada gw nonton film hantu, film seks, atau mungkin kalo para sineas yg bikin film gtu kehabisan ide bakal ada film hantu ngeseks lebih baik film kyk gini.. salut buat hanung!! klo film kyk gini dikecam? apa kabar film arwah goyang kerawang, darah perawan, blablabla itu?? kyk kata romo di film itu "saya ga pernah denger keimanan seseorang rusak gara2 suatu drama, keimanan suatu umat itu rusak karena kebodohan" *heran gw

    ReplyDelete
  11. Anggap saja ini adalah sebuah karya anak Indonesia jangan dihubung-hubungkan dengan sesuatu yg dapat menimbulkan kontroversi..keep positive thinking ;)

    ReplyDelete
  12. Alangkah bijaksana, seandainya muslim yang masih "BODOH" akan keislaman mau dengan "RENDAH HATI" mempelajari dan bertanya tentang agamanya lebih mendalam.

    Bukan mempengaruhi dan mengajak SAUDARAnya untuk mengikuti "KEBODOHAN" sudut pandangnya.

    ReplyDelete
  13. kl dlht dr realita masyarakat yg ada d indonesia, mnurut sy filmnya bagus2 aja.. Mski memang ada bbrapa hal yg tdk ssuai dg ajaran islam... Hmmm saran saja,, sbaiknya kl mmbuat film ky gini tuh ya smbil konsultasi sm yg tau bgt tntg islam... Jd yg tdinya mw bkn film bagus,, mlh kblinger.. Wkwkwkwk

    ReplyDelete
  14. bila aku memposisikan film ini bukan film religi, apa aku salah?
    ini bukan film agama, tapi tentang perbedaan yang terjadi di sekitar kita, terjadi dalam kehidupan sehari-hari kita.
    sebagai seorang masyarakat, tentunya aku cukup merasakan dan melihat sikap orang yg berbeda agama dgnku, pandangan mereka, ketika mereka memilih memeluk agama lain
    konflik yang terjadi, ini film yang bisa menuangkan konflik tapi tata krama dan bahasa yg sopan
    ini menurutku adalah film indonesia, ttg budaya indonesia yg kaya tradisi dan agama
    menurutku jg sgt susah menempatkan diantara ketiga agama dan tradisi tsb
    so, menurutku tidak ada salahnya jika dicermati dg pemikiran yg sehat

    ReplyDelete
  15. hanung kafir,untuk mencari popularitas kenapa harus jual agama, terlebih lagi ini merupakan penghinaan terhadap agama islam.

    ReplyDelete
  16. bagus ini film.

    ReplyDelete
  17. tanks info kak..

    by dunia humor dan amazing

    ReplyDelete
  18. " Arti dan Makna Surat Al Kafirun ",,,

    Katakanlah," Hai orang-orang kafir !
    2. Aku tidak menyembah apa yang kamu sembah.
    3. Dan tiada (pula) kamu menyembah Tuhan yang aku sembah.
    4. Dan aku bukan penyembah apa yang biasa kamu sembah.
    5. Dan kamu bukanlah penyembah Tuhan yang aku sembah.
    6. Bagimu agamamu dan untukku agamaku".

    Semuanya menyatakan
    Kebesaran Mu yaa Allah

    Renungan
    Ketegasan telah dinyatakan sendiri oleh Allah
    Ketegasan sekaligus toleransi yang maha luas
    Pengaktualisasi keyakinan yang tidak menyinggung
    keyakinan lainnya.
    Sangat jelas tersirat kebebasan penentuan akan keyakinan.
    Sangat jelas pula pembagian golongan keyakinan,
    Sangat Jelas tidak ada pemaksaan keyakinan.
    Tidak ada pemaksaan.....
    Tentramlah segala umat di dunia.....

    " Maaf ya,,, kalau Mas Hanung coba di kaji lg isi filmnya",,,

    ReplyDelete
  19. dalam beragama kita memang harus toleransi, tapi kalo soal Aqidah ?? tidak ada toleransi

    ReplyDelete
  20. Film ini menyesatkan. Menyebarkan pemikiran yg salah tentang beragama. Hanung perlu menyadari itu dan bertaubat...

    ReplyDelete
  21. Film yang sangat bagus..........

    sindiran sekaligus tamparan keras bagi orang2 yang merasa dirinya paling benar dan paling tahu..........

    Terus berkarya mas hanung..........

    ReplyDelete
  22. Beruntunglah hanung yang menjadi sutradara, karena dia punya kesempatan lebih daripada kita semua yag komen di sini untuk banyak orang bisa melihat bagaimana dia, Hanung melihat. Saya juga tidak yakin siapapun yang bilang bahwa filmnya nggak netral, bisa membuat film yang netral tentang pluralisme agama di negara kita, karena sudut pandang anda pasti bermain di dalamnya.

    ReplyDelete
  23. film nya bagus banget aku suka...kita memang seharusnya hidup bertoleransi jangan pernah merasa kalau agama kita lah yang paling hebat...:) hidup dengan keanekaragaman jauh lebih indah

    ReplyDelete
  24. Perlakukan Film ini sebagai karya tontonan yang Indah, di tengah derai airmata Sinetron dan hedonisme, ditambah serangan film hantu yang lebih memuakan untuk ditonton. Kita kembalikan benar atau salah kepada Yang Maha Segala Nya.. Karena baik atau buruk sebuah karya tergantung dari sudut mana SEORANG MANUSIA MEMANDANGNYA.

    ReplyDelete
  25. coba deh lihat kenyataan yang ada di kepluralan masyarakat Indonesia lengkap dengan permasalahan2nya. Saya rasa film ini jujur membahas kondisi yang ada dimasyarakat bukan seperti sinetron2 atau film2 lain yang terlalu mengedepankan mimpi semata tanpa melihat kondisi sebenarnya dimasyarakat. Saya tidak melihat dari sisi Agama tertentu,mana Agama yang benar dan salah. Tapi pesan yang ada dari film ini adalah sebagai pesan perdamaian di Indonesia yang memang belakangan ini sudah semakin terancam karena kefanatik sempitan semata.
    Coba deh pikirkan, kalau setiap orang terlalu berpikiran bahwa pemahamannya benar sedangkan pemahaman lain salah total kemudian ditentang dengan kekerasan tentulah perdamaian tidak akan pernah ada. Kita hidup di negara dengan beragam suku,agama,ras dan antar golongan dan sejarah Indonesia menyatakan bahwa awalmula negara Indonesia memang didasari pada keberagaman tsb dan dengan keberagaman itulah negara kita jd tegara yang unik satu-satunya di dunia. Jika ingin hidup diantara golongan/ajaran/agama tertentu saja ya jangan tinggal di Indonesia.
    Inilah kondisi Indonesia yang sebenarnya, Pluralisme yang sangat rawan terhadap perpecahan hanya karena pandangan yang sempit semata terhadap keyakinan tertentu. Lihatlah sesuatu dari banyak sisi. Jika melihat kubus hanya dari satu sisi saja,yang kita lihat hanya segi-4. jadi lihatlah semua hal dari banyak sisi sehingga kita akan paham arti sebenarnya dari sesuatu hal.

    ReplyDelete
  26. sibuk dengan pandangan yang justru itu bukan menyelamatkan dunia ini. Berpikirlah wahai yg memiliki agama.... apa kamu sekalian mau ber perang karena membela agama kamu?? Wahai kaum muslim, gak usah bicara soal aqidah, kalo kalian sendiri gak bercermin, kalian menyebutkan menyesatkan??? berpikir jernih apakah dimata Tuhan kalian sudah paling benar???
    Film ini justru gambaran realita yg nyata dikehidupan sehari-hari. Apa kalian malu ini jadi terungkap ditengah-tengah kita?? Islam bukan mutlak benar di mata Tuhan, tapi hujatan kalian lah yg menyesatkan dan mencemarkan islam sendiri. Gak usah kalian mengkritisi kalo emang nilai KeTuhanan kalian masih minim... Bukan nya Hanung tidak menerima masukan dari kalian tapi film ini benar2 real.

    ReplyDelete
  27. Kenapa ya semua orang protes kalau gambar ini tidak menggambarkan Islam?
    Ini kan film untuk menggambarkan realitas keberagaman agama yang ada di Indonesia...bkn ttg agama Islam...
    Memang sh nilai Islam di sini sedikit lebih kuat..itu juga karena Islam memang agama mayoritas di Indonesia.
    Tontonlah film ini sebagai film, bkn sebagai dakwah... Tontonlah film ini dengan pemikiran terbuka, maka kita bisa memaknai indahnya hidup di Indonesia yang menghargai perbedaan

    ReplyDelete
  28. inilah kebodohan sebagian umat Islam. Mereka melihat film hanya sebatas hiburan. Apakah mereka sudah meninggalkan kemampuan berfikir kritisnya. Didunia barat, film itu sudah dijadikan alat untuk menyebarkan faham menyesatkan. Apakah para pembela film Hanung ngga pada nyadar juga, bagaimana film2 barat telah menggeser pola sikap dan tingkah laku, terutama kalangan remaja. Banyaknya film tentang pacaran menyebabkan pacaran bsia dianggap lumrah dikalangan remaja, hingga angka aborsi dan perzinahan meningkat tajam.

    Barat sangat gencar mempropagandakan ide2 sekuler,pluralisme dan semangat nasionalisme lewat berbagai media, dan mereka mengakui bahwa Film adalah media yg sangat efektif, karena film masih dianggap oleh orang2yg bodoh ideologi sebagai hiburan semata. Heeeeyyy..wake up, ini adalah perang opini !!!

    ReplyDelete
  29. Cuma satu komentar saya tentang film "Tanda Tanya" besutan Hanung: BAGUS! PATUT DITONTON! BAGUS! TWO THUMBS UP!!!

    ReplyDelete
  30. JIIIAAAH....FILM BERMUTU DIHARAMKAN...FILM YG MENGUMBAR PORNO AKSI DI HALALKAN....EMANG MUI ITU SIAPA??

    ReplyDelete
  31. CUMA ORANG DUNGU YANG BILANG FILM ? BERMUTU.....

    ReplyDelete
  32. males nonton film..........

    ReplyDelete
  33. EA.. GILIRAN BEGIni selalu ada yang kebakaran jenggot... anteng" aja masbro kayak yang lain jangan heboh sendiri...^^

    ReplyDelete
  34. kenapa harus marah mengecam dan mengatakan film ini haram busuk sesat tidak layak tonton dan sebagainya?
    apa yang salah?
    film ini menggambarkan hal yang benar, hal yg seharusnya.
    kita sebagai umat beragama sesungguhnya memang hanya menuju pada satu tujuan, yaitu Tuhan.
    Tuhan bagi Islam memang berbeda dengan Tuhan bagi Kristen, Tuhan bagi Islam dan Kristen memang berbeda bagi Budha, Tuhan bagi Islam Kristen Budha juga memang berbeda bagi Hindu.
    tapi tetap saja Tuhan kan?
    apa masalahnya kalau kita berbeda?
    di sisi mana film ini menjelekkan Islam?
    di sisi mana film ini menonjolkan Kristen?
    di sisi mana film ini membela Budha?
    film ini netral kawan. jangan terlalu subyektif dalam menilai film ini :)

    ReplyDelete
  35. "Toleransi tetap bisa terjalin tanpa harus mengorbankan keyakinan keagamaan masing-masing, karena kerukunan umat beragama dapat terwujud bila masing-masing pemeluk agama tetap dengan klaim kebenarannya masing-masing."

    Bukannya statement di atas sudah tercermin jelas di film ini? Setiap tokoh gak ada yg mengorbankan keagamaannya masing-masing kok. Masing-masing dari mereka memilih dengan keinginan hati masing-masing, gak ada yang dipaksa, ditarik, atau dicuci otak (kayak NII) untuk masuk ke agama tertentu. Mereka juga mengklaim kebenarannya masing-masing, ada yg merasa benar untuk pindah agama (si single mother), ada yang tetap memeluk agamanya dengan benar walaupun ikut drama Gereja (si aktor), dan banyak contoh lainnya. Dan bagi yang merasa Banser dijelek-jelekkan di film ini, belum nonton filmnya kali, ato baca sinopsis di sampul dvd bajakan? Jelas-jelas di saat-saat terakhir yang melindungi semua orang sampai rela mati di jalan jihad yg benar siapa kalo bukan si banser? Film ini bukan film tentang agama tertentu kok, ini film yang mencerminkan kondisi Indonesia sebenarnya.

    ReplyDelete
  36. PANCASILA ada didalam film Tanda Tanya....

    ReplyDelete
  37. salut buat pilem ini... ini merupakan pilm yang jujur, nyata di kehidupan... ambil positifnya ini merupakan "bhineka tunggal ika"

    film ini bisa ber improfisasi dikehidupan manusia,
    ktk muslim mnjadi murtad,
    ktk nasrani menjadi mualaf,
    ktk semua agama mengharagai dg keyakinan,
    ktk orang bodoh mnjadi pintar,
    ketika ekonomi lemh mncari jln keluar,
    ktk qt dlu pernh bljr PPKn..

    inilah Indonesia?
    film ini merupakn sentilan untuk ras dan agama di Indonesia..
    agar qt tahu?
    hidup berdampingan dan saling menghargai adalah ajaran dari Rosul..

    ReplyDelete
  38. bagus banget filmnya...menyentuh...
    lihatlah film ini dengan hati. Tanya ke hati mu, bukan ke ego mu

    ReplyDelete
  39. sorry ikut nimbrung ya!!!!!kalau prinsip saya sebagai orang yang "ingin" memiliki semangat keislaman seperti halnya Rasul SAW,saya ngomen film itu sebagai upaya dobrakan dari norma2 yang ada melalui jalur film/seni!Tapi klau kita ni boleh jujur ya, kita harus kritis dong dalam mujudin Islam yang moderat, Islam yang yang mengakui pluralisme(keberagaman) yang tanpa mengorbankan "INNANDDINA INDALLAH AL ISLAM". Jadi Islam mengakui tuh yang namanya keberagaman(PLURALISME) tapi jangan terus dipukul rata bahwa semua agama sama atau malah bener semua!!!!

    ReplyDelete
  40. AnonymousMay 13, 2011

    Selamat hanung, anda membawa perubahan.
    Bila Tuhan masing-masing agama ada sendiri-sendiri...MAKA Pertumpahan darah dimana-mana karena orang memegang teguh Tuhan nya masing-masing
    Masuk Akal Tidak ? Lalu apa bedanya dengan Tuhan-tuhan berhala

    bagi yang ingin diskusi : tok_muklis@yahoo.com

    ReplyDelete
  41. AnonymousMay 14, 2011

    Saya hanya berpendapat,. Film ini tdak trallu sesat2 bngt- Positif thinking aja lah..!! gak bkal ada habis nya klw kita ngomongin soal Umat ber Agama..?? Untuk Mas Hanung Bramantyo,. film nya keren abis...

    ReplyDelete
  42. AnonymousMay 19, 2011

    jika kebenaran yg terjadi di masyarakat seperti itu malah di anggap sebagai sesuatu hal yg membuat seorang menjadi kafir maka yg perlu di pertanyakan adalah orang yg menyatakan seseorang itu kafir. tau kah kita arti dr kafir itu sendiri ... melihat film ini dan reaksi masyarakat dan berbagai ormas membuat saya merasa menonton kembali film "sang pencerah" ketika KH ahmad dahlan yg di "bombardir" habis2an oleh orang2 yg mengaku tau agama tapi sebenarnya malu untuk mengakui kl mereka tak lebih dr hamba kekuasaan yg tidak ingin di langkahi dalam setiap hal agar di anggap punya andil dan peran di setiap kehidupan masyarakat.

    ReplyDelete
  43. film ini bagus bgt..mlah aku jadikan bhan skripsi..mas Hanung trus smangat bkin filmny...

    ReplyDelete
  44. Dalam konteks perjalanan dimensi dunia (Fiqih dan Akhlak)dimana akal berperan dominan ('Tidak beragama orang yang tidak berakal'), semua agama baik dan bermuara yang sama yaitu Tuhan (di Indonesia dikuatkan dengan sila-1 KeTuhanan Yang Mahaesa). Semua pelaku jalan setapak merasa menuju kearah Tuhan, itu hrs kita hormati dan hargai, termasuk gagasan dlm film Tanda Tanya.Cuman ketika dalam konteks perjalanan dimensi ukhrowi, muara yang tadi dianggap sama (Tuhan) harus ditindak-lanjuti dengan perjalanan berikutnya berupa aktualisasi syahadat (Lailaha illallah - Tiada Tuhan Selain Allah)yaitu Tauhid.Pada fase perjalanan inilah (hati dan rokhani berperan dominan) menurutku hny ada satu-satunya jalan unt menuju muara dimana nabi Muhammad SAW berlabuh yaitu Allah SWT, dengan berpegang teguh pada hukum : 1.Innaddina indallah al Islam 2.Barang siapa tidak mencontohku(Muhammad)bukan termasuk umatku(Muhammad) 3. Masuklah kedalam islam secara kaffah/keseluruhan (Tauhid, Fiqih, Akhlak) 4. Al Islam rahmatan lil alamin 5.Tidak ada paksaan dalam beragama 6.Lakum dinukum waliyadin.

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkunjung !
Silahkan berkomentar dengan menyertakan nama atau URL anda :