Adapun hujan meteor tahunan Orionid tercipta saat Bumi melintasi jalur yang dilalui Komet Halley. Di jalur itu terdapat serpihan-serpihan material komet yang berpijar dan tampak seperti hujan cahaya ketika masuk atmosfer Bumi. Sebagian material yang tersisa berukuran sebesar kacang, meski kebanyakan sebesar butir pasir.
"Butiran debu komet yang bertabrakan dengan atmosfer akan memberikan lusinan hujan meteor tiap jam," ujar Bill Coke dari pusat penelitian meteorid NASA, Selasa (20/10).
Namun begitu, masyarakat yang tinggal di kota akan melihat sedikit saja meteor karena cahaya "bintang-bintang jatuh" itu kalah oleh cahaya lampu kota. Lokasi terbaik menyaksikan hujan meteor adalah di daerah yang tidak terpolusi cahaya dengan cuaca cerah.
Waktu terbaik untuk menyaksikannya antara pukul 01.00 dini hari hingga menjelang subuh. Saat itulah sisi Bumi tempat kita berpijak berada tepat pada jalur orbit sehingga material di langit akan "tertangkap" atmosfer kita. Walau demikian, beberapa meteor mungkin tampak menjelang tengah malam.
Hujan meteor Orionid yang menjadi latar depan gugus bintang Orion, termasuk yang paling indah menghias langit malam. "Sejak 2006, Orionid menjadi tontonan menakjubkan dengan 60 atau lebih meteor tiap jam," kata Cooke.
Sumber: www.kompas.com
0 Response to "Hujan Meteor Orionid, Komet Halley | Penelitian Meteorid NASA"
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung !
Silahkan berkomentar dengan menyertakan nama atau URL anda :